Dalam proyek konstruksi, terutama pada pekerjaan struktur, kualitas hasil akhir sangat menentukan keberhasilan dan keamanan dari bangunan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan sistem pengendalian mutu yang kuat melalui dua pendekatan utama: Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA). Namun, untuk memastikan keduanya berjalan dengan baik, diperlukan audit prosedur secara berkala dan menyeluruh.
Apa Itu Quality Control dan Quality Assurance?
Sebelum masuk ke tahap audit, kita harus memahami perbedaan mendasar antara QC dan QA:
- Quality Assurance (QA) adalah pendekatan preventif yang berfokus pada sistem dan proses untuk menjamin bahwa mutu akan dicapai. QA mencakup perencanaan, dokumentasi prosedur, dan pelatihan sumber daya manusia.
- Quality Control (QC) adalah pendekatan korektif yang berfokus pada inspeksi dan pengujian terhadap hasil akhir pekerjaan guna memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan.
Tujuan Audit Prosedur QC dan QA
Audit ini dilakukan untuk:
- Memastikan semua prosedur dan standar mutu dijalankan sesuai dengan dokumen teknis
- Menemukan potensi penyimpangan dan kesalahan sejak dini
- Memberikan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan sistem mutu
- Meningkatkan kepercayaan terhadap hasil pekerjaan struktur
Tahapan Audit Prosedur QC dan QA pada Struktur
1. Perencanaan Audit
Audit dimulai dengan menyusun jadwal dan ruang lingkup audit, termasuk elemen struktur yang akan diperiksa (pondasi, kolom, balok, pelat, dll).
2. Pemeriksaan Dokumen
Meninjau dokumen mutu seperti:
- Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan)
- Prosedur kerja
- Checksheet QC
- Laporan uji laboratorium (uji slump beton, kuat tekan, dll)
- Sertifikat material (baja, beton, dll)
3. Audit Lapangan
Audit dilakukan langsung di lapangan dengan mengecek:
- Keselamatan kerja (K3)
- Pengawasan terhadap pengecoran beton
- Penyimpanan material sesuai prosedur
- Pencatatan dan pelaporan hasil pengujian
- Kalibrasi alat ukur dan alat uji
4. Wawancara Tim Proyek
Melibatkan wawancara dengan tenaga kerja dan supervisor untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap prosedur QA/QC yang berlaku.
5. Analisis dan Pelaporan
Data dikumpulkan dan dianalisis untuk melihat kesesuaian antara pelaksanaan dengan prosedur yang telah dirancang. Jika ditemukan ketidaksesuaian (non-conformance), maka diberikan rekomendasi perbaikan atau tindakan korektif.
Contoh Temuan Audit
- Prosedur curing beton tidak dijalankan sesuai standar → risiko retak dini pada struktur.
- Alat uji kuat tekan tidak dikalibrasi dalam 6 bulan terakhir → hasil uji tidak akurat.
- Dokumentasi uji slump tidak lengkap → sulit melacak kualitas beton yang digunakan.
Kesimpulan
Audit prosedur Quality Control dan Quality Assurance merupakan langkah vital dalam menjaga mutu struktur bangunan. Melalui audit, tim proyek dapat menemukan celah atau kekurangan dalam pelaksanaan sistem mutu, lalu melakukan perbaikan yang tepat. Dengan kata lain, audit bukan hanya alat kontrol, tetapi juga alat pembelajaran dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan.